- Meningkatnya penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran agama yang diaplikasikan dalam kehidupan nyata.
- Terlaksananya ibadah sesuai dengan keyakinan agama masing-masing.
- Terhindarnya dari penyakit hati (riya’/pamer, takabbur/sombong, iri dengki, dan menggunjing sesama).
- Terbiasanya berlaku amanah, jujur, ikhlas, toleran, tenggang rasa, saling pengertian dan bertanggung jawab, dalam kehidupan sehari-hari.
- Terlaksananya pendidikan karakter yang terintegrasi dalam mata pelajaran dan ekstra kurikuler dalam bentuk Pendidikan Kepramukaan.
- Terlaksananya Proses Belajar Mengajar (PBM) PAIKEM.
- Meningkatnya kompetensi dan kemampuan berbahasa Inggris bagi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.
- Meningkatnya budaya membaca, menulis, dan menghasilkan karya dalam bidang IPTEK.
- Terlaksananya pembelajaran dengan memanfaatkan multi-resources, berbasis pada teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
- Pemberian kesempatan kepada siswa dari keluarga miskin yang cerdas dan berkarakter positif untuk bersekolah.
- Terlaksananya pembiasaan diri memelihara kebersihan diri dan lingkungan.
- Terlaksananya pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup di sekolah dan luar sekolah.
- Terlaksananya pola hidup sehat di sekolah dan luar sekolah.
- Pembiasaan menjaga diri dari pornografi, pornoaksi, penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif), dan merokok.
- Terlaksananya budaya sapa, salam, senyum, sopan dan santun terhadap sesama.
- Peningkatan partisipasi dalam acara kedaerahan yang diadakan oleh pemerintah daerah dan nasional (nusantara) dalam wujud tari, kerajinan tangan, kuliner, pariwisata, dan busana.
- Peningkatan nilai-nilai kearifan lokal, historis, nasionalisme dan patriotisme.
- Terlaksananya upacara bendera dan peringatan hari-hari besar nasional.
- Peningkatan kebiasaan memuji kebaikan dan atau keberhasilan orang lain
- Peningkatan kebiasaan berperilaku disiplin.
- Terlaksananya kebiasaan bermusyawarah mufakat dan kekeluargaan dalam mengatasi perbedaan pendapat dan atau pertengkaran.
- Terlaksananya kebiasaan menghindari sikap destruktif, provokatif, anarkis, dan apatis.
- Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) secara proporsional.
- Peningkatan jiwa enterpreneur.
- Peningkatan mutu sekolah sebagai rujukan sekolah lain dalam pemenuhan SNP.
- Peningkatan prestasi akademik dan nonakademik di tingkat nasional dan internasional.
- Terjalinnya kemitraan dengan sekolah unggul dan perguruan tinggi di dalam maupun di luar negeri.
- Peningkatan outcome yang berkompetensi, tangguh, tanggap, cerdas dan cerdik, dapat diterima di perguruan tinggi berkualitas, terserap ke dalam dunia kerja, dan diterima masyarakat di dalam maupun luar negeri.
- Terlaksananya pengelolaan sekolah yang efektif, efisien, dan menghasilkan produktivitas tinggi.
- Tersedia dan terlengkapinya sarana dan prasarana yang mengarah pada standar nasional pendidikan.
- Peningkatan semangat keunggulan yang tinggi dalam berbagai kompetensi bagi seluruh warga sekolah.
- Peningkatan pembelajaran sepanjang hidup bagi warga sekolah.
- Pengembangan potensi dan kreativitas warga sekolah yang unggul dan mampu bersaing baik di tingkat regional, nasional, maupun internasional.